KISAH NABI MUHAMMAD MEMBANGUN KOTA MADINAH - AN OVERVIEW

kisah nabi muhammad membangun kota madinah - An Overview

kisah nabi muhammad membangun kota madinah - An Overview

Blog Article

Ketika remaja, Nabi Muhammad observed menjaga dirinya dari perbuatan buruk yang umum terjadi di kalangan anak muda pada zamannya.

Peristiwa-peristiwa ini seakan-akan menjadi pertanda bahwa akan lahir seseorang yang akan menjadi penerang bagi umat manusia.

Setelah tiga tahun menjalankan dakwah secara diam-diam, turun perintah dari Allah SWT lewat surah Al-Hijr ayat ninety four yang memerintahkan nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.

Kegigihannya dalam mengajak umatnya untuk senantiasa mematuhi perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya sudah tertanam sejak masih muda.

Menjadikan seseorang taat adalah sebuah pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, menundukkan hati masyarakat, itu pun sebuah masyarakat fanatis dan bodoh tanpa syarat dan menjadikan mereka taat dari kisah nabi muhammad isra miraj lubuk hati bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.

Muhammad memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Muhammad sama-sama menegakkan ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya.

Beliau dikafani dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul — sebuah negeri di Yaman –, tanpa gamis dan sorban. Kemudian kaum muslimin menshalatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.

Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun eleven Hijriah. Beliau sakit kepala dan demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan sudah lemah.

Selain Khadijah, istri-istri lain juga memberikan kontribusi berharga. Ummu Salama, misalnya, memberikan nasihat bijak kepada Nabi ketika beliau dan umat Islam dihalangi untuk melaksanakan ibadah haji di Mekah. Saat itu, kaum muslimin merasa bingung dan marah karena dihalangi untuk beribadah di tempat suci. 

Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi SAW ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi observed menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”

atau merangkai gunungan berisi hasil panen. Gunungan tersebut akan dibagi-bagikan ke masyarakat dalam acara Grebeg Maulud.

Maulid Nabi juga menjadi waktu yang tepat untuk melestarikan tradisi-tradisi yang baik. Hal itu akan memberikan nilai-nilai kehidupan dan agama yang berharga dari generasi ke generasi.

Selain itu, mukjizat lain seperti air yang mengalir dari jari-jari Nabi dan makanan yang melimpah meskipun jumlahnya sedikit, semakin memperkuat keimanan para pengikutnya.

Rasulullah noticed jatuh sakit tak lama setelah kembali dari haji Wada. Lima hari sebelum wafat, sakit beliau semakin parah dengan suhu tubuh yang tinggi dan rasa sakit yang amat dahsyat. Pada saat-saat menjelang wafat, beliau memberikan sejumlah wasiat kepada umat Islam.

Report this page